Senin, 19 Maret 2018

Nama-nama Generasi Orang Tua Kita

Nama-nama Generasi Orang Tua Kita   

Hari Ahad tanggal 25 Februari yang lalu kami (aku dan dua orang kakak sepupu) mengunjungi seorang etek (bibi) di kampung kami. Karena sebelumnya ada seorang saudara yang bertemu sesudah shalat subuh di mesjid memberi tahu bahwa etek itu sedang kurang sehat. Nama beliau Zainab, berusia 92 tahun. Dalam usia setua itu ingatan dan bicaranya masih sangat baik dan teratur. Beliau sangat gembira dengan kedatangan kami. 

'Saya termasuk yang paling tua yang masih hidup di kampung ini,' katanya. 'Saya sudah menghitung-hitung, siapa saja yang masih tinggal di antara orang-orang seusiaku, sejak dari mudik (selatan) sampai ke hilir (utara).'

Beliau menyebutkan beberapa nama. Yang menarik bagiku adalah bahwa ternyata banyak nama yang sama digunakan oleh mereka-mereka seusia beliau. 'Zainab ada lima sampai enam orang di kampung ini,' katanya dan mulai menjelaskan satu persatu. Aku mengenal orang yang disebutkan itu, yang umumnya sudah tidak ada. Nama orang-orang tua kami itu ada Zubaidah (ada lima sampai enam orang Zubaidah pula di kampung itu), ada Fathimah, ada Zakiah (nama ibuku) yang juga ada empat, lima, enam orang dengan nama yang sama. Bagaimana membedakan Zainab yang satu dengan Zainab yang lain? Biasanya dengan menambahkan 'suku' dibelakang nama tersebut. Ada Zainab Tanjung, Zainab Koto Simpang, Zainab Koto Ganting dan sebagainya. 

Nama laki-laki yang juga banyak duplikasinya  adalah Syamsuddin, Zainuddin, Baharuddin. Hanya saja nama paman-paman kami agak tertutupi oleh gelar adat beliau. Sama-sama Syamsuddin tapi yang satu bergelar Sutan Pangulu, yang lain bergelar Panduko Rajo.  

Nama-nama yang jelas berbau 'surau' itu sayangnya tidak berlanjut di generasi kami. 

Kunjungan kami ke rumah etek Zainab jadi sangat bermakna. Empat hari sesudah itu beliau berpulang ke hadhirat Allah. Allahummaghfirlaha - warhamha - wa 'afiha ' wa 'fu'anha....

****           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar