Rabu, 28 Maret 2018

Karupuak Sanjai

Karupuak Sanjai   

Karupuak artinya kerupuk dalam bahasa Indonesia. Siapa di antara kita yang tidak kenal dengan kerupuk. Kerupuk umumnya dibuat dari tepung tapioka dengan beberapa macam kemungkinan bumbu. Bisa menjadi kerupuk udang, kerupuk ikan, kerupuk bawang dan sebagainya, tergantung bahan apa yang dicampurkan ke dalam adonan tepung tapioka tadi. Karupuak sanjai adalah sesuatu yang lebih sederhana. Sangat sederhana. Singkong mentah diiris tipis seukuran tiga jari tangan memanjang sekitar sepuluh senti digoreng tanpa bumbu apa-apa, bahkan mungkin tanpa garam. 

Yang mula-mula membuat karupuak sanjai dahulunya kemungkinan orang dari kampung Sanjai, sebuah kampung kecil di bagian timur Bukit Tinggi. Kapan dimulainya, wallahu a'lam. Paling tidak sejak aku kecil karupuak sanjai ini sudah ada dengan penampilan yang seperti itu juga. Kalau ditanya apa enaknya, mungkin susah juga menjawabnya karena rasa kerupuk singkong itu  memang  hanya begitu-begitu saja. Yang hebatnya, penjualan karupuak sanjai ini semakin pesat perkembangannya. Di jalan raya antara Bukit Tingi - Padang dan Bukit Tinggi - Payakumbuh, berpuluh-puluh kedai yang berjualan karupuak sanjai (disertai jajanan lainnya) berjejer-jejer, dengan stok kerupuk yang luar biasa banyak. Ada yang lumayan besar. Hampir semua menggunakan kata-kata Sanjai di nama toko atau kedainya. Sanjai Mintuo, Sanjai Nitta, Sanjai Ulfa dan sebagainya. 

Kehadiran kedai atau katakanlah toko kerupuk itu terjadi sejak beberapa belas tahun terakhir. Sepertinya masih tetap berkembang dengan munculnya kedai-kedai baru. Sebelumnya, area yang sekarang ditempati jejeran toko-toko itu adalah sawah. Melihat penampilan setiap kedai yang selalu tertata rapi kita percaya bahwa omset perdagangan karupuak ini cukup besar dan penjualannya berkesinambungan. 

Jenis dagangan kerupuk di setiap kedai itu bervariasi. Ada kerupuk yang dibumbui cabe alias karupuak balado, ada karakkaliang (kerupuk singkong yang dibuat seperti angka delapan),  ada kerupuk berbumbu (dengan daun bawang dan berwarna kuning kunyit). Namun karupuak sanjai asli seperti yang ditulis di atas tetap hadir.

Ada pula yang lebih kreatif membumbui karupuak sanjai menjadi karupuak lado dan menjualnya dengan menggunakan merek dagang sendiri. Di Padang ada beberapa pengusaha seperti ini yang cukup terkenal. Jadi pemandangan biasa di bandara Minangkabau ketika kita melihat orang menenteng kotak karton dengan label dagang berwarna-warni yang isinya adalah karupuak balado alias karupuak sanjai balado.

****
                             

Tidak ada komentar:

Posting Komentar