Senin, 29 Februari 2016

Sabar Dalam Menerima Musibah

Sabar Dalam Menerima Musibah 

Ini adalah sebuah cerita....   

Seseorang bercerita mengadukan penderitaan yang dialaminya. Mencurahkan isi hatinya atau curhat istilah orang sekarang. Dia kecewa berat karena berkali-kali dizhalimi suaminya, bahkan akhirnya diceraikan dan diusir dari rumah. Dia berulang-ulang mengatakan betapa menyesalnya dia mau dinikahi laki-laki itu beberapa belas tahun yang lalu. Derita seperti itu memang sangat mengenaskan. Tapi apa daya? Apa yang harus diperbuat?

Aku mengingatkannya untuk bersabar dan bertawakkal kepada Allah. Apa yang sudah terjadi itu adalah ketetapan Allah. Itulah yang disebut takdir. Yang merupakan salah satu rukun iman kita sebagai seorang Muslim. Tidak baik menyesali takdir ketika dia sudah terjadi. Penyesalan yang tidak akan ada gunanya. Dia menyesal mau dinikahi oleh laki-laki itu, padahal selama belasan tahun itulah kenyataan dalam hidupnya. Menjadi istri laki-laki tersebut. Mungkin selama mereka hidup berumah tangga banyak pula pengalaman buruk yang dialaminya. Tapi sekali lagi itulah takdir. Kita boleh berusaha, dalam menetapkan pilihan kita sebelum seseorang menjadi pasangan hidup, tapi setelah pilihan itu dijatuhkan, maka itu menjadi ketetapan Allah yang harus diterima.  

Perceraian memang adakalanya tidak dapat dihindari. Karena setelah bergaul beberapa lama jadi kelihatan watak asli dari masing-masing. Ketika perbedaan-perbedaan itu muncul dan tidak disikapi dengan kesabaran dan kebijakan memang sangat mudah meledakkan emosi. Menimbulkan pertengkaran. Yang pada gilirannya berakhir dengan saling tidak suka, bahkan jadi saling benci. Dan terbukalah pintu perceraian.

Tapi sangat tidak bijak mengatakan,  aku menyesal. Coba dulu aku tidak menerima lamarannya. Apakah waktu menerima lamarannya dulu itu tidak ada pertimbangan sebelum menyatakan bersedia jadi istrinya? Lalu, siapa yang bisa menjamin bahwa kalau bukan dengan dia tidak akan terjadi masalah? Tidak akan timbul kekecewaan? Bahkan mungkin saja terjadi hal yang lebih buruk.

Jadi bagaimana harus bersikap? Ya, bersabar. Memohon kepada Allah agar diberi kekuatan. Diberi kesabaran. Sambil merenung apa kesalahan kita sehingga terjadi ujian seperti ini. Tidak mungkin kita tidak punya andil sehingga musibah ini terjadi. Tidak ada salahnya memohon kepada Allah. Kiranya Allah mengganti dengan pasangan yang lebih baik. Yang lebih serasi.  

****                        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar