Rabu, 19 Oktober 2016

Obrolan Dengan Anak

Obrolan Dengan Anak  

'Bagaimana proyek mencetak buku, papa?' tanya anakku.

'Sukses,' jawabku.

'Berapa banyak dicetak?'

'Cuma 50 buku masing-masing dari kedua judul,' jawabku pula.  

'Kok sedikit amat? Terus sudah habis semua?'

'Ya sedikit memang. Belum habis. Paling baru terkirim sekitar 20 buah buku masing-masing.'

'Lho kok gitu? Tidak ada yang berminat? Tidak dipublikasikan?' 

'Memang tidak dipublikasikan besar-besaran, sih. Paling hanya diumumkan di FB.'

'Wah, pasti rugi dong?!'

'Itu memang bukan proyek untuk mencari untung. Hanya senang saja kalau orang lain bisa menikmatinya dalam bentuk buku begitu.'

'Maksudnya buku-buku itu dibagi-bagikan gratis?'

'Sebagian. Dan sebagian lagi dijual seharga ongkos cetak.' 

'Lebih banyak mana yang dibagikan dibanding yang dijual?'

'Masih sedikit lebih banyak yang dijual...'

'Berapa ongkos cetaknya, memang?'

'Sekitar empat juta rupiah untuk dua kali 50 buah buku.'

'Lalu dijual berapa?'

'Empat puluh dan lima puluh ribu,'

'Wadduh.... Jadi seandainya dijual semua pun, dan laku semua, hanya akan sekedar balik modal....'

'Ya.'

'Dan sementara ini baru 20 buah yang 'laku', begitu?!'

'Benar. Tapi mudah-mudahan, mereka yang sudah membacanya akan bercerita kepada orang di sekitarnya, dan mudah-mudahan orang di sekitarnya juga akan tertarik.'

'Papa yakin, orang yang membacanya akan menyukainya?'

'Insya Allah. Sudah dimintai pendapat beberapa orang yang sudah membacanya, mereka mengatakan bahwa cerita itu menarik.'

'Tidak ada yang mengkritik? Yang mengatakan bahwa buku itu tidak menarik?'

'Belum ada. Tapi mungkin saja ada yang tidak suka. Dulu ada yang berkomentar cerita-cerita itu ke-padang-padangan.' 

'Dulu, kapan?'

'Waktu cerita-cerita itu ditaruh di blog dan dibaca orang.'

'Jadi, sudah pernah dimuat di blog?'

'Ya.' 

'Mungkin karena itu orang-orang yang sudah membacanya tidak tertarik lagi memiliki bukunya.'

'Mungkin juga.' 

'Masih tertarik lagi menulis cerita sesudah ini?'

'Mungkin saja.'

'Kalau begitu jangan ditaruh di blog lagi sebelum dicetak.'

'He...he.. Ya, mungkin juga harus begitu.'

****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar