Kamis, 19 Mei 2016

Dijerumuskan Oleh Mata Dan Nafsu Berbelanja

Dijerumuskan Oleh Mata Dan Nafsu Berbelanja      

Pernah mendengar istilah window shopping? Artinya berjalan-jalan di mall atau super market sekedar melihat-lihat barang dagangan yang dipajang. Sekedar untuk cuci mata katanya. Mereka (yang berduit, atau paling tidak yang mengantongi kartu kredit) seringkali tidak hanya sekedar melihat-lihat, tapi akhirnya mampir untuk berbelanja. Karena tergoda. 

Pedagang besar di supermarket atau di mall-mall itu sangat pintar merayu calon pembeli. Dengan iming-iming, dengan bujukan bahkan kadang-kadang dengan sedikit tipu-tipu. Dengan penataan barang dagangan serapi dan seindah mungkin di etalase. Padahal banyak juga dari barang yang dijual itu ternyata kehebatannya tidak seindah yang digembar-gemborkan. Selalu ada saja orang yang luluh oleh rayuan. Apalagi kalau melihat pedagang sedang memberikan potongan harga besar-besaran. Inilah rayuan yang paling susah dielakkan terutama oleh kelompok ibu-ibu.  

Orang yang berhasil dirayu itu adalah mereka yang tidak bisa mengendalikan nafsunya untuk berbelanja. Dia membeli bukan karena memerlukan sesuatu tetapi karena barang tersebut dijual dengan potongan harga. Diskon itu ada yang sampai di atas 50% bahkan lebih. Apakah barang-barang itu diperlukan? Belum tentu dan bahkan seringkali sebenarnya tidak sama sekali. Jadi benar-benar dengan alasan karena harganya sedang murah. 

Padahal sebenarnya, bagi yang berhati-hati, kesempatan ketika supermarket memberikan potongan harga itu bisa dimanfaatkan untuk membeli yang benar-benar diperlukan dengan harga murah. Bagaimana caranya untuk berhati-hati? Dengan menyiapkan rencana belanja yang sudah disusun serapi mungkin sebelum mendatangi toko besar itu. Buat daftar yang rinci, barang-barang apa saja yang perlu dibeli. Dan berkonsentrasi hanya pada daftar tersebut. Tidak perlu tergoda untuk mematut-matut barang lain yang tidak ada dalam rencana. 

Tanpa perencanaan, belanja di supermarket seringkali berakhir dengan keborosan. Troli tempat barang dipenuhi dengan barang-barang yang terlihat oleh mata sangat menarik dan nafsu memerintahkan tangan untuk mencomotnya dan memasukkan ke dalam keranjang belanjaan. Apalagi kalau membayarnya tidak dengan uang kontan tapi cukup dengan kartu kredit. Seolah-olah tidak terasa berapa banyaknya uang yang telah dibelanjakan

Hendaknya senantiasa diingat bahwa membeli barang yang tidak perlu adalah perbuatan mubazir. Dan orang yang mubazir itu adalah kawannya setan, seperti firman Allah dalam surah Al Israa ayat 26 - 27. 

****                                 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar