Selasa, 23 Februari 2016

Hidup Adalah Pilihan

Hidup Adalah Pilihan  

Inilah pokok pengajian kami pada hari Ahad ba'da subuh kemarin dengan ustadz Rahmat Abu Bakar dari Pesantren An Nahl. Kita selalu punya pilihan dalam hidup, tinggal apakah kita membuat pilihan yang tepat atau tidak. Apakah kita membuat pilihan untuk jangka pendek, jangka panjang atau jangka paling panjang. Jangka pendek mungkin dengan hanya memilih memikirkan hari besok sementara hari sesudah besok biar bagaimana nanti. Yang penting hanya untuk hari esok saja. Pilihan jangka panjang adalah mentargetkan sesuatu sampai batas waktu tertentu. Misalnya memikirkan bagaimana caranya agar bisa meraih kenyamanan dalam kehidupan. Sedangkan mengambil pilihan untuk jangka paling panjang adalah mempersiapkan segala sesuatu untuk kehidupan dunia dan akhirat.

Menetapkan pilihan itu perlu arahan dan bimbingan. Kita mengarahkan anak-anak kita untuk mempersiapkan masa depannya. Dan kita dahulu diarahkan oleh orang tua kita. Setiap manusia berselancar dalam arung kehidupannya. Umumnya setiap orang akan hanyut sesuai dengan arahan yang dipersiapkan orang tuanya sejak awal, meski ada juga yang keluar dari arahan tersebut kalau Allah berkehendak. Seorang anak yang dipersiapkan untuk menjadi seorang pemain musik, dileskan piano, atau gitar klasik dan sebagainya, tentunya akan berkembang menjadi seorang pemain musik dalam kehidupannya.

Apakah menetapkan pilihan itu hanya dipersiapkan ketika kita masih muda saja? Ternyata tidak. Kita boleh menentukan pilihan sampai akhir hayat kita. Kita bebas memilih antara akan mendatangi panggilan azan subuh atau menarik selimut. Sebagaimana kita bebas menentukan akan melewatkan sisa hidup dengan kenikmatan semu atau lebih mendekatkan diri kepada Allah. Semua bebas. Banyak sekali pilihan. Dan setiap pilihan tentu mempunyai konsekwensi. Ada seseorang bercerita bahwa dia merasa menikmati hidupnya setelah pensiun dengan bisa menonton empat filem Kungfu setiap hari. Rupanya, baginya itu adalah sebuah kenikmatan.  

Masih perlukah bagi kita yang sudah berumur untuk mendapatkan arahan dan bimbingan untuk menetapkan pilihan? Bagi kita yang sudah tua-tua, yang kita perlukan adalah arahan untuk mempersiapkan akhirat kita sebaik mungkin. Untuk itu kita masih memerlukan bimbingan dan caranya adalah dengan lebih rajin mendatangi ta'lim / pengajian. Dan saling nasihat menasihati untuk kebenaran dan kesabaran. Tawaa shaubil haq - tawaa shaubish shabr.   

Allah yang menciptakan kita, memberikan kebebasan menentukan pilihan. Dan Allah mengetahui bahwa sebagian dari manusia ciptaannya memilih menjadi kafir dan sebagian yang lain memilih jadi orang beriman. Allah tidak akan berkurang ke Maha Besar-an Nya seandainya semua manusia memilih menjadi kafir. Mudah-mudahan kita kita tidak salah dalam menetapkan pilihan dalam hidup yang singkat ini.

****                                     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar