Jumat, 15 Januari 2016

Pencapaian

Pencapaian  

Sering orang menghubungkan antara tingginya pendidikan berpengaruh kepada keberhasilan dalam hidup. Para orang tua menyemangati putra-putrinya untuk bersekolah setinggi mungkin agar nanti bisa hidup layak dan berhasil. Yang dimaksud dengan keberhasilan adalah pencapaiannya dalam mencari rezeki. Padahal kenyataannya tidak selamanya demikian. Ada orang yang tidak tinggi sekolahnya tapi berhasil memperoleh kekayaan yang luar biasa. Sebaliknya ada pula orang sampai meraih titel doktor atau biasa kita sebut S3, tapi kehidupannya biasa-biasa saja. Yang sekedar bertitel sarjana (S1) banyak yang menganggur karena tidak berhasil mendapat kesempatan kerja sesuai dengan ilmu yang diperolehnya.

Beberapa puluh tahun yang lalu, aku bertugas memilih calon karyawan baru ahli geologi di kantor. Ada tiga atau empat posisi yang tersedia. Pelamar ada sekitar empat puluh orang. Sebagian besar dari perguruan tinggi ternama. Bermacam-macam latar belakang kehidupan mereka, ada yang dari keluarga mampu, ada yang dari keluarga sederhana. Penyeleksian itu dilakukan oleh beberapa orang anggota team. Hasilnya tentu saja memilih empat orang yang terbaik di antara semua calon. 90% dari mereka ditolak.

Ada seorang mantan tetangga kami (sekarang dia sudah pindah) adalah seorang pedagang yang cukup sukses. Dia bukan sarjana, tapi tamatan sekolah menengah. Selama beberapa tahun dia tinggal di komplek perumahan kami, dia telah berhasil menambah toko dari dua buah menjadi lima buah. Dan semua toko-toko tersebut memberikan keuntungan besar dalam perdagangannya. Orangnya ramah, santai, pemurah dan tidak pelit. 

Ada pula dua orang temanku tamat dari sekolah rakyat (SD), tidak melanjutkan sekolahnya lagi. Yang satu langsung terjun ke dunia dagang, mulai dari pedagang rokok asongan di Bukit Tinggi, kemudian pergi merantau. Bertahun-tahun kami tidak bertemu. Di tahun delapan puluhan dia sudah punya toko di Bandar Lampung. Sekarang dia termasuk seorang saudagar besar di kota itu. Yang seorang lagi, pergi merantau ke Medan. Di sana dia belajar menjahit baju dan celana. Kemudian dia pindah ke Jakarta, mula-mula jadi anak buah sebuah usaha penjahit (tailor). Beberapa tahun kemudian dia punya usaha konveksi sendiri. Sekarang dia punya beberapa pintu toko di pasar Tanah Abang. 

Hasil yang dicapai setiap orang dalam memperoleh rezeki adalah kewenangan Allah. Dia memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Setiap kita diperintah untuk giat berusaha namun setelah itu hendaklah bertawakkal kepada Allah. Bersyukur dengan setiap rezeki yang diberikan Allah, baik sedikit ataupun banyak. Dan yang lebih penting adalah berusaha mendapatkan rezeki melalui jalan yang diridhai-Nya. 

****                           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar