Sabtu, 03 September 2016

Mana Yang Lebih Utama Dalam Berkurban? (Dari Islam Question And Answer)

Mana Yang Lebih Utama Dalam Berkurban? (Dari Islam Question And Answer)

Berkurban kambing atau patungan untuk satu sapi ?

Alhamdulillah

Sebaik-baik hewan kurban adalah unta, kemudian sapi, kemudian kambing, kemudian kurban kolektif dalam satu sapi, inilah pendapat Abu Hanifah dan Syafi’i, berdasarkan hadits Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- pada shalat Jum’at: 

  مَنْ راح في الساعة الأولى فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَدَنَةً ، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّانِيَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَقَرَةً ، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّالِثَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ كَبْشًا أَقْرَنَ ، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الرَّابِعَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ دَجَاجَةً ، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الْخَامِسَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَيْضَةً ) رواه البخاري (881) ومسلم (850

“Barang siapa yang berangkat (ke masjid) pada awal waktu maka seakan ia mendapat badanah (unta), dan barang siapa yang berangkat pada waktu kedua maka ia seakan mendapat sapi, dan barang siapa yang berangkat pada waktu ketiga maka ia seakan mendapatkan kambing bertanduk, dan barang siapa yang berangkat pada waktu keempat maka seakan ia mendapatkan ayam, dan barang siapa yang berangkat pada waktu kelima maka seakan ia mendapatkan telur”. (HR. Bukhori 881, dan Muslim 850).

Karena kurban itu adalah sembelihan untuk bertaqarrub kepada Allah, maka unta (gemuk) lebih utama, seperti hady (sembelihan haji). Seekor kambing lebih baik dari pada patungan (kerjasama / kolektif) pada unta; karena tujuan berkurban adalah mengalirkan darah, dan orang yang berkurban perorangan ia bertaqarub kepada Allah dengan mengalirkan darah sepenuhnya. Dan kambing kibas adalah sebaik-baik kambing; karena kibas adalah hewan kurban Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- dan sebaik-baik daging. (al Mughni: 13/366).

Lajnah Daimah pernah ditanya: Mana yang lebih utama untuk berkurban, kambing kibas atau sapi? Mereka menjawab: “Sebaik-baik kurban adalah unta, lalu sapi, kemudian kambing, kemudian kurban kolektif dalam satu unta maupun sapi. Berdasarkan sabda Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- pada shalat Jum’at: 

( مَنْ راح في الساعة الأولى فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَدَنَةً . . . إلخ الحديث

 “Barang siapa yang berangkat (ke masjid) pada awal waktu, maka seakan ia mendapatkan badanah (unta gemuk)…. dan seterusnya.

Hadits di atas menunjukkan adanya tingkatan dalam bertaqarrub kepada Allah antara unta, sapi dan kambing, dan tidak diragukan lagi bahwa berkurban adalah termasuk bentuk bertaqarrub kepada Allah yang paling agung, dan unta adalah yang paling mahal harganya, paling banyak dagingnya, paling banyak manfaatnya, oleh karenanya pendapat ini didukung oleh tiga imam, yaitu; Abu Hanifah, Syafi’i, dan Ahmad. Malik berkata: Kurban yang paling baik adalah kambing yang berumur 8-9 bulan, kemudian sapi, kemudian unta; karena Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- berkurban dengan dua kambing, dan beliau tidak akan melakukan sesuatu kecuali sesuatu tersebut adalah yang lebih utama.

Jawaban dari pendapat Imam Malik tersebut adalah: Bahwasanya Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- tidak selalu melaksanakan yang lebih utama; sebagai bentuk kasih sayang beliau kepada umatnya; karena mereka berqudwah kepada beliau, dan Rasulullah tidak suka menyulitkan mereka. Dan telah dijelaskan sebelumnya tentang keutamaan unta, sapi dan kambing. Wallahu ‘alam. (Fatawa Lajnah Daimah: 11/398).

Syeikh Ibnu Utsaimin dalam “Ahkam Udhhiyyah” berkata: “Hewan kurban yang paling utama adalah unta, lalu sapi jika ia berkurban penuh, kemudian kambing kibas, kemudian kambing biasa, kemudian 1/7 unta kemudian 1/7 sapi. 

****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar