Rabu, 07 Februari 2018

Khianat

Khianat

Khianat adalah sebuah cela. Pengkhianat adalah orang yang mencelakai secara pengecut dari belakang orang yang dikhianatinya. Dalam ungkapan orang Melayu pengkhianat dikatakan sebagai penggunting dalam lipatan, penuhuk kawan seiring. Berbeda dengan musuh, yang posisinya sejak awal jelas-jelas berseberangan, berhadap-hadapan, pengkhianat adalah mereka yang awalnya sebarisan. Dia seolah-olah teman seperjuangan tapi ternyata di tengah jalan dia berputar arah. 

Khianat adalah salah satu ciri orang munafik. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam  mengatakan tanda-tanda orang munafik itu ada tiga. Kalau berkata dia bohong. Kalau berjanji dia itu mungkir. Kalau diberi amanah dia itu khianat. Berkhianat sepertinya adalah puncak dari kejahatan orang munafik. Pengkhianat yang sangat terkenal di jaman Rasulullah adalah Abdullah bin Ubay bin Salul, yang membawa pasukannya berbalik arah, pulang ke Madinah, ketika Rasulullah memimpin pasukan menghadapi perang Uhud.  

Kenapa orang berkhianat? Ada berbagai alasan. Karena kedengkian, karena keserakahan, karena dendam. Dengki melihat orang lain berhasil, dan ingin agar dia yang berhasil itu jatuh lalu dikhianati. Atau ingin menguasai harta orang lain dengan cara licik. 

Pengkhianat yang lebih berbahaya adalah dari mereka yang diberi kepercayaan. Mereka yang diamanahi untuk memimpin tapi justru berkhianat kepada yang memberi kepercayaan. Untuk apa? Untuk memperkaya diri. Atau untuk melanggengkan kekuasaan. Pengkhianatan itu dilakukan terang-terangan. Seseorang yang diamanahi untuk melayani masyarakat berbuat justru menyulitkan masyarakat. Atau seseorang yang diberi tanggung jawab untuk menjaga keadilan malahan merusak tatanan keadilan itu dengan memihak kepada yang bersalah. Semboyan yang berbunyi 'maju tak gentar membela yang benar' mereka ganti menjadi 'maju tak gentar membela yang bayar'

Banyak sekali kejanggalan-kejanggalan yang terjadi di tengah masyarakat akibat perilaku para pengkhianat. Koruptor yang menyengsarakan rakyat bebas berkeliaran karena tidak tersentuh oleh hukum. Rakyat kecil yahg khilaf karena kelaparan dihukum dengan tegas. Hukum tajam ke bawah tapi tumpul ke atas, karena yang bertugas menegakkan hukum berkhianat.

**** 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar