Minggu, 03 April 2016

Soal Rezeki Banyak Sumbernya - Hati-hatilah Dengan Pinjaman Dari Bank

Soal Rezeki Banyak Sumbernya - Hati-hatilah Dengan Pinjaman Dari Bank
(Dari Buya Mas'ud Abidin via WA RantauNet)
 
Kemarin hujan mulai jam 9 pagi, seorang tukang rujak numpang berteduh di teras depan rumah saya. Masih penuh gerobaknya, buah-buah tertata rapi. Kulihat beliau membuka buku kecil, rupanya Al Quran. Beliau tekun dengan Al-Qurannya. Sampai jam 10 hujan belum berhenti. Saya mulai risau karena sepi tak ada pembeli datang. Saya keluar memberikan air minum.

“Kalau musim hujan jualannya repot juga ya, Pak… Mana jualannya masih banyak banget.”

Beliau tersenyum,
 
“Iya pak .. Mudah-mudahan ada rejekinya.. .” jawabnya mantap sambil senyum.

“Aamiin,” kataku.

“Kalau gak abis gimana, Pak?”. tanyaku.

“Kalau gak abis ya risiko .., kayak semangka, melon yang udah kebuka ya kasih ke tetangga, mereka juga seneng daripada kebuang. Kayak bengkoang, jambu, mangga yang masih bagus bisa disimpan. Mudah-mudahan aja dapet nilai sedekah,” katanya tersenyum indah, tak ada rasa cemas.

“Kalau hujan terus sampai sore gimana, Pak?” tanyaku lagi.

“Alhamdulillah … Berarti rejeki saya hari ini diizinkan banyak berdoa. Kan kalau hujan waktu mustajab buat berdoa …” Katanya sambil tersenyum dan tak terbayang kecemasan ...

“Dikasih kesempatan berdoa juga rejeki, kan pak …”

“Kalau gak dapet uang gimana, Pak?” tanyaku lagi.

“Berarti rejeki saya bersabar … Allah yang ngatur rejeki … Saya bergantung sama Allah aja ... Apa aja bentuk rejeki yang Allah kasih ya saya syukuri aja. Tapi Alhamdulillah, saya jualan rujak belum pernah kelaparan. Pernah gak dapat uang sama sekali, tau tau tetangga ngirimin makanan. Kita hidup cari apa, yang penting bisa makan biar ada tenaga buat ibadah dan usaha,” katanya lagi sambil memasukan Al Qurannya ke kotak di gerobak.

“Mumpung hujannya rintik … Saya bisa jalan ...Makasih banyak yaa. Pak diizinkan saya berteduh …”

Saya terpana … Betapa malunya, dipenuhi rasa gelisah ketika hujan datang, begitu khawatirnya rejeki materi tak didapat sampai mengabaikan nikmat yang ada di depan mata. Saya jadi sadar bahwa rezeki hidayah, dapat beribadah, dapat bersyukur dan bersabar adalah jauh lebih berharga daripada uang, harta dan jabatan ... Masya Allah ...
 
**
 
Rezeki datang dari Allah. Jangan gantungkan dia ke lembaga riba. Jack MA, orang terkaya di Asia cuma mamakai bank untuk transaksi. Dia sakit hati dengan bank karena bank tidak bersedia meminjaminya uang tatkala mau mulai berusaha di tahun 1998. Sejak itu dia tidak mau mengajukan pinjaman ke bank.
 
Seorang teman di Mentawai menggelar usaha dari membuka lapak di pinggir jalan. Ketika sudah punya toko sendiri mulailah berdatangan para pemberi kredit menawarkan bantuan dengan iming2 kalau dengan kredit usahanya akan menjadi lebih besar. Akhirnya usahanya memang lebih besar karena menjadi sebuah minimarket yang besar. Tetapi sekarang beliau terjerat hutang di salah satu bank yang ada serta kesulitan membayar cicilan tiap bulannya. Pilihannya sekarang menjual usaha itu atau dibiarkan disita oleh bank karena tidak sanggup melunasi hutang. Nah ini pelajaran besar tentang rezeki dan bagaimana cara mengelolanya.

Semoga bermanfaat untuk pelajaran bagi kita semua.

****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar