Rabu, 31 Mei 2017

Penerbangan Yang Agak Meletihkan (1)

Penerbangan Yang Agak Meletihkan (1)

Mungkin karena sudah menjelang masuknya bulan Ramadhan, rasanya seperti sudah sedang menjalani puasa. Badan terasa agak letih untuk melalui penerbangan menuju pulang ke Jatibening. Setelah berpisah dengan anak, menantu dan cucu-cucu kami Hamizan dan Fathimah di bandara Blagnac - Toulouse, kami melangkah ke ruang tunggu sebelum menaiki pesawat KLM / Air France dengan nomor penerbangan AF8262.  Pesawatnya adalah peswat dengan cat biru KLM (dengan tambahan tulisan Air France) dengan nomor penerbangan rangkap, ada nomor AF dan ada nomor KLM. Memang seperti itu rupanya kerja sama perusahan-perusahaan penerbangan tersebut. Nanti dalam penerbangan lanjutan ke Jakarta via Kuala Lumpur bahkan ada nomor dengan kode Malaysia dan Garuda. 

Pesawat itu terlambat sekitar seperempat jam dari jadwal take off jam 14.05. Pramugari pesawat berseragam biru KLM. Pemberitahuan di pesawat diumumkan dalam bahasa Belanda, Inggeris dan Perancis, kecuali informasi penyelamatan dalam keadaan darurat yang hanya disampaikan dalam bahasa Inggeris. Penerbangan menuju bandara Schiphol di Amsterdam selama 1jam 50 menit berlangsung dengan aman. Kami turun dari pesawat di Schiphol sudah jam setengah lima sore. Aku kembali menggendong ransel sementara istriku menjinjing tas bawaannya. Kami mempunyai waktu sangat lebih dari cukup sebelum penerbangan lanjutan.

Setelah mengikuti penunjuk 'transit', kami sampai di bagian bandara yang sangat luas. Aku celingak-celinguk mencari panel penunjuk terminal untuk penerbangan. Yang kutemukan hanya panel untuk penerbangan di sekitar Eropah. Akhirnya harus bertanya ke seorang petugas bandara dimana terdapat panel untuk penerbangan ke Asia. Setelah mendapatkan informasi kami mulai menuju ke arah yang ditentukan, ke gerbang F9. Kamipun menuju ke sana dengan santai. Yang eloknya, ada troli khusus yang bisa dipakai dalam bandara. Kami mengambil masing-masing satu seorang. Lumayan daripada menggendong ransel yang beratnya hampir sepuluh kilo. 

Jam delapan sore (masih terang benderang) kami menaiki pesawat sesuai dengan jadwal. Kali ini nomor penerbangan kami adalah AF8399 (sekali lagi dengan nomor KLM, Malaysia dan Garuda dalam penerbangan yang sama). Banyak penumpang orang Malaysia. Sepasang pak cik dan mak cik di belakang kami waktu antrian mau menaiki pesawat bertanya apakah kami juga akan pulang ke Kuala Lumpur, dan aku menjawab kami akan ke Jakarta. Dan aku balik bertanya, apakah mereka baru balik dari melancong ke Amsterdam, dan mereka jawab baru dari tengok anak, je.  

Pesawat itu berangkat tepat waktu. Sesudah terbang hampir satu jam baru masuk waktu maghrib dan kami lakukan shalat maghrib. Sesudah kami selesai shalat, pramugari datang membagikan minuman dan camilan. Dan hampir setengah jam sesudah itu mereka datang mengantarkan makan malam. Pramugari memberi tahu ada pilihan antara pasta dan kentang dengan ayam sebagai menu makan malam. Aku mengingatkan bahwa kami telah memesan makanan halal. Sang pramugara yang melayani kami tampak kebingungan dan memberitahu akan mengeceknya sambil bertanya apakah kami pindah tempat duduk. Kami tidak pindah. Ternyata spesial halal meal itu tidak tersedia. Berbeda dengan seorang penumpang lain persis di depan kami yang memesan vegetarian meal dan mendapatkannya. Aku sempat agak dongkol. Sangat berbeda dengan penerbangan Vietnam Airlines dua tahun yang lalu yang menyuguhi kami dengan makan halal sesuai pesanan.  Kami akhirnya memilih pasta yang di penutupnya tercantum kandungannya. Pasta itu tidak menggunakan daging, melainkan hanya mengandung sayuran (tomat, cincin bawang dan sebagainya) serta susu. Menurut yang tertulis tidak ada unsur yang mencurigakan. Ya bismillah saja, kamipun ikut makan. 

Setelah makan dilanjutkan dengan tidur. Aku melepas sepatu karena kakiku terasa sangat kurang nyaman.   

****
     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar