Jumat, 23 September 2016

Repotnya Menerbitkan Buku

Repotnya Menerbitkan Buku

Ketika melihat di FB seorang teman bagaimana dia menerbitkan buku karangannya, aku juga tertarik untuk mengikuti jejaknya. Aku segera minta nomor kontak penanggung jawab penerbitan dan langsung diberikannya. Itu terjadi di awal bulan Juni yang lalu. Aku jelaskan niatku untuk mencetak dan menerbitkan buku karanganku di penerbitnya. Sepertinya tidak ada masalah, karena biaya pencetakan akan aku tanggung sendiri. Aku dimintanya untuk mengirim soft copy karangan tersebut dan segera pula aku lakukan. Penerbit ini akan mengedit, membuatkan gambar sampul dan menguruskan izin terbit. Biaya untuk semua itupun sudah disetujui.   

Waktu-waktu berikutnya adalah waktu menunggu yang agak panjang. Setelah lebih dua bulan, di awal Agustus  mereka mengirim contoh gambar sampul. Mula-mula disertai janji bahwa hasil editan akan dikirim hari berikutnya. Aku mengomentari dan minta dilakukan sedikit perubahan pada cover yang diusulkan. Lalu menagih janji mereka untuk hasil editan. Lalu dijanjikan sekalian saja nanti dengan koreksi hiasan sampul atau cover. 

Waktu itu kita berbicara mengenai ongkos cetak. Mereka memberi tahuku bahwa ongkosnya adalah sekian-sekian karena buku tersebut cukup tebal, sampai 500 halaman. Meski aku merasa heran karena aslinya hanya 300 halaman ketikan, tapi ya sudahlah, mungkin ketika diedit untuk jadi buku halamannya harus dibuat lebih longgar. 

Beberapa hari yang panjang lagi berlalu sampai akhirnya gambar sampul dan editan itu dikirim. 

Gambar sampul masih tidak memuaskan. Mereka salah faham dengan koreksi yang aku minta. Jadi terpaksa aku balikkan lagi. Hasil editan? Inilah yang lebih heboh. Pertama, ternyata jumlah halamannya bukan 500 tapi hanya 350 halaman. Sementara isinya? Aku harus memeriksa ulang berkali-kali editan mereka yang ternyata salah. Salah dalam ejaan, salah dalam memakai huruf besar, salah dalam tanda baca. Padahal karanganku itu sudah aku edit sendiri sebelumnya. Aku tandai setiap kesalahan di banyak sekali halaman dan aku kirimkan kembali. Dan saat ini adalah masa penantian berikutnya.

Yang membuat sedikit runyam, aku terlanjur 'mengiklankan' buku tersebut melalui FB dengan catatan masih sedang dalam perbaikan. Tapi perbaikannya belum kunjung selesai sampai saat ini.  Entah berapa lama lagi mesti menunggu.  Jadi bagi anda-anda yang sudah menyatakan ingin memesannya, harap bersabar. Mudah-mudahan meskipun lama penantiannya tidak sampai sia-sia.

****            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar